Pages

Wednesday, August 8, 2012

My Dream House

Pengen desain rumah kaya gini deeeehhh :





Loooooooooooveee All !

Yuk ah masukin wishlist ;) {sambil colek2 suami biar mau}
hahahaha...

Tuesday, June 26, 2012

Introducing: Sweet Surrender and Sweet Suprise

You all know the trend earlier these days? bright red lipstick? That used to be a hit in the 1950's?

Like this :
 


Inspired by my cousin, who also used a bright red lipstick which created a pale look. It was so vintage, I had to resemble it to my work! 


And here it is, i introduce you to Sweet Surrender Mini Top Hat Headband/HairClip and Suprise Brooch/HairClip, inspired by the new trendy  (yet oldie) look :




They are both available in my shop. And all are limited, exclusive pieces, so I only have 1 in stock :)

What do you think about it? :)


Hitting 200 likes on Facebook



Yay...already 200 likes :) We really, really, really appreciate all your love in our works ♥ 

As promised, when we hit 300 likes, we will hold a giveaway. So get your friends, pals, buddies, bffs, and families to give us a thumb. The more, the faster we'll do the giveaway! Click Starlight-Moonlight's facebook page here :http://www.facebook.com/starlight1moonlight

Surely can't wait your love and support!

Monday, June 11, 2012

Cara Menghitung Harga Jual Produk Handmade

Ternyata untuk bisnis di bidang handmade, ga hanya butuh kemampuan desain...

Tapi harus punya strategi marketing dan yang paling penting : PRICING alias penentuan harga produk

Heuheuheu...sebenarnya hal ini udah biasa ya di dunia ekonomi, terutama yang mendalami manajemen akuntansi dan akuntansi biaya (iya, termasuk saya yang lulusan Akuntansi)...
Tapi cuma tahu teorinya, ga pernah saya coba praktikan ke dunia handmade *tutup muka* *pake buku cost accounting* *ga jadi, soalnya keberatan saking tebelnya* ---> lelucon orang akuntansi

So well, dengan mengucap syukur atas koneksi internet yang lagi super cepat, akhirnya bisa cari referensi sana-sini melalui Om Google.

Ternyatah...banyak banget ya pendekatan yang digunakan..hoho...

Yang pasti semuanya memiliki harga wholesale dan harga retail. Harga wholesale adalah harga untuk para retailer yang ingin menjual produk kita lagi. sedangkan harga retail adalah harga produk yang ditawarkan ke konsumen akhir (harga pasar).



Dari sekian banyak rumus dan pendekatan,  akhirnya daku jatuh hati pada salah satu formula pricing :

% ADM x (M + L + ESF +G ) + Profit = Wholesale Price


Wholesale Price x Multiplier = Retail Price

Ini keterangannya ya...
1. %ADM adalah alokasi persentase biaya administriasi untuk membuat produk kita. Ya biaya-biaya untuk kegiatan administratif seperti ATK, penggandaan, dll. bentuknya persentase...

2. M adalah singkatan dari Material atau biaya bahan. Semua biaya yang digunakan untuk membuat produk tersebut. Ini harus kita punya catatan untuk setiap produk kita lho...lalu harus disertakan juga persentase untuk perkiraan bahan yang cacat.
Misalnya  mutiara sintetis satu rangkai ada 25 pieces. 1 rangkai harganya 7rb. berarti 1 piecesnya harganya Rp 7000 dibagi 25, atau sama dengan Rp 280,-. Kalau untuk produk kita butuh 5 pieces, maka biaya bahan mutiara adalahRp 1.400 (5 x Rp 280). kalau kita asumsi defact (cacat) adalah 10% dari biaya bahan, maka biaya untuk antisipasi cacat terhadap 5 pcs mutiara tersebut adalahRp 140, dengan demikian total biaya bahan menjadi Rp.1.400 + Rp.140 = Rp.1.540

Ada beberapa orang yang memasukkan biaya marketing seperti label, bungkus dsb ke biaya bahan produk, ada juga yang masukkan ke % ADM, itu terserah masing-masing, lebih sreg dan cocok yang mana ^^

3. L adalah singkatan dari Labour atau biaya tenaga kerja. Biasanya biaya tenaga kerja adalah Rp per satuan waktu, misalnya Rp. 5.000 per jam. Kalau untuk satu produk butuh  2 jam maka biaya tenaga kerja adalah Rp 10.000. Biaya tenaga kerja meliputi proses desain, merangkai, quality control, feedback, pencatatan biaya produknya,dll.

Gimana kalau ga punya karyawan? 
Ya kita bayar sendiri donk, masa kita kerja ga digaji :p
hahaha...inilah yang sering dilupakan oleh para handmade designers terutama yang masih small scale (termasuk saya lhoo, saya dulu ga pernah bayar diri sendiri, waktu itu asumsi saya dibayar dari profit)
Yang penting tarifnya sesuai dan wajar ^^ sama ya hitungannya Rupiah per waktu...

4. ESP adalah singkatan dari Emotional Stress Factor atau biaya stress hahaha...ini ga wajib kok, cuma opsi aja kalau-kalau dalam membuat produk kita tuh susah, njelimet, rumit...bikin stres deh...
Atau bisa juga pas lagi banyak order jadi kita musti lembur and begadang sendiri :( atau juga misalnya ada proses dalam produk tersebut yang kita ga suka tapi orang lain banyak yang pesen dan menilai kita ahli disitu (aneh ya..ahli tapi ga suka.hahaha..you know lahhh),jadi tetep harus dibikin...ya itu bisa masuk biaya stress.

Misalnya saya ga suka ngerajut karena musti teliti, sabar, n njelimet (padahal emang ga bisa. Ah biarin..contoh ini), tapi ada order untuk kalung berbahan rajut, ya saya masukkan biaya tambahan stres untuk ngerajut itu.

5. G adalah singkatan dari Genius yaitu biaya kejeniusan kita. haha...
Ini juga ga wajib kok, opsional, hanya untuk produk tertentu yang kita nilai itu sebagai sesuatu yang dianggap sebagai tren baru, atau pioneer niche terentu, pokoknya belum pernah ada. Orang lain belum pernah terpikirkan desain seperti tu, atau mungkin kita ga pernah terpikiran desain seperti itu..pas udah jadi, kita bisa teriak memuji produk kita "wow, jenius juga ya saya...keren " nah, itu masuk sebagai biaya jenius.

6. Profit adalah alokasi kita untuk laba, masa kita bisnis ga ada target laba yang diharapkan?
Untuk besarnnya, aa ada pendekatan yang pasti, tergantung masing-masing :)
Bisa pakai nominal, bisa juga bentuk persentase ^^

Nah komponen tersebut adalah untuk menghitung harga wholesale.


Untuk harga retail tinggal kita kalikan multipliernya, bisa 1,2 kali; 1,5 kali; 2 kali; 3 kali; dst. Itu sebenanya semua tergantung dari masing-masing (dan juga kesepakatan dengan retailer kalau memang tidak menjual langsung ke konsumen akhir ---> misalnya kita titip ke toko/butik)

Ini contoh kasus ya:

Misalnya saya membuat kalung dengan bahan seperti ini :

1 yard Tali kulit : Rp.2000
1 yard rantai besi : Rp. 3000
15x 15 cm bahan katun jepang : 2.500
1 pieces faux flower : Rp.2.500
Lem : Rp. 2.000
Flanel : Rp.1.500
15 cm tali tambang premium : Rp. 1.400
15 cm Renda Air Rp.2.000
Packaging : Rp.3.000
TOTAL Bahan : 19,900

Biaya 10 % untuk cacat : 1.990

TOTAL Material : 19.900 + 1.990 = 21.890

Lalu untuk membuat 1 kalung membutuhkan waktu 1 jam, dengan biaya tenaga kerja 5.000 per jam. maka TOTAL Labour adalah Rp.5.000

Lalu untuk membuatnya saya sertakan ESF karena saya paling ga suka bikin kalung, jadi saya tambahkan Rp.2.500

Saya tidak akan mengenakan biaya kejeniusan karena menurut saya produknya tidak termasuk sesuatu yang baru jadi biaya Genius adalah Rp. 0

Saya asumsikan %ADM adalah 15% , dan mengharapkan Profit Rp.7.500.

Maka kalau kita masukan ke rumus yang tadi :
% ADM x (M + L + ESF +G ) + Profit = Wholesale Price

maka :

harga Wholesale adalah : 1.15 x ( 21.890 + 5.000 + 2.500 + 0) + 7.500 = Rp.41.299

Karena saya tidak menjual ke konsumen akhir atau saya titipkan ke butik, maka harga inilah yang saya tawarkan ke wholeseller yaitu Rp. 41.299 untuk 1 kalung.

Nah berapa yang akan dikenakan ke konsumen akhir? Nah kita hitung dulu harga retailnya.

Misalnya kita tetapkan bahwa kita akan menjual ke butik dengan harga Rp.41.299 dan Butik tersebut berhak mengenakan harga 50% dari harga yang kita tawarkan kepada konsumen akhir (pembeli di butik tersebut). Maka multipliernya adalah 2.

Jadi harga retailnya adalah Rp.41.299 x 2 = Rp.82.598,-

Jadi harga kalung kalau mau dibeli adalah Rp. 82.598,-

Pasti pada mikir...Lha...kok multipliernya gede sih? jadi mahal gitu?
Karenaaaaa... butik tersebut juga perlu bayar untuk biaya-biaya seperti sewa, properti, listrik, marketing, dan karyawan, yang kesemuanya diambil dari bagian 50% itu, malah keuntungan yang nyata di butik tersebut mungkin hanya 5-10%.
Biasanya 50% itu adalah range average, tapi semua tergantung target pasar si butik juga. kalau butik tersebut berada di lokasi yang elite dengan harga sewa tempatnya saja sudah bisa sampai jut-jut (jutaan maksudnya), bisa saja multipliernya jadi 5 x...



Terus, kalau kita jual sendiri produk kita, ga pakai perantara, pakai harga yang mana donk? 
Ya harga Retail lah! Jangan merusak harga pasar yaaa dengan menggunakan harga wholesale! very-very not wise...
Bisa menjadi boomerang bagi kita juga, karena konsumen akan menilai produk kita adalah barang murahan, alias underestimate..huhu...padahal kualitasnya bagus :(

Tapi-Tapi...kok pas dihitung kayaknya ketinggian deh netapin harganya, ga mungkin ada yang mampu beli, gimana donk :'( ?
*puk puk puk*
Jangan sediiih,hehehe...jangan-jangan kamu terlalu merendahkan produkmu sendiri dan memang worth it dengan harga segitu...
Tapi kalau memang tetap ingin harga yang rendah, bisa dibalik rumusnya. Kita targetin retail pricenya Rp.xxx, jadi kita harus bisa tekan harga wholesale menjadi Rp.yyy. Jadi biaya -biaya seperti material dll harus kita tekan agar bisa penuhin target harga wholesale kita yang Rp.yyy itu. Caranya? ya kita bisa cari alternatif bahan lain yang lebih murah, atau beli dalam jumlah banyak jadi bisa dapat harga grosir dari supplier, bisa juga sih atur biaya tenaga kerja, tapi hati-hati ya, biasanya suka sensitif kalau masalh ini. hihihi....atau kita kurangi alokasi profit kita (kalau ini sih ga relaaa..haha)
Intinya sih harus cari celah-celah untuk efisiensi :)


See...jadi ya jangan heran ya kalau produk handmade bisa mahal.. jangan dibanding dengan produk-produk impor yang harganya bisa semurah-murahnya (mpe sedih karena ga bisa bersaing). Handmade itu produk yang bener-bener dicurahkan dengan penuh cinta dalam setiap pembuatannya lhoo..yakinlah kualitasnya lebih bagus dari barang impor itu (ga sebut negara) trus MADE IN INDONESIA juga (hahaha...pembelaan)

Begitulah kira-kira. Jadi dalam menetapkan harga ga bisa sembarang alias pakai "feeling"
*pret kalau ini mah*
Pokoknya harus masukkan semua unsur pengeluaran kita.

Yaaaaa tapi kalau yang suka bikin handmade untuk sekedar hobi sih, biasanya ga peduli harga dan keuntungan sih. hehehe...

Tapi kalau yang bener-bener mau serius bisnis di handmade, Penetapan Harga itu penting banget..jangan sampai kita dah capek-capek kerja, siang-malam, tau-tau ngasih harga yang salah...malah ga dapat apa-apa :'(

Kalau saya gimana? Wah, saya juga termasuk dari yang sesat karena ngasih harga juga ga pakai hitungan yang bener (gini ini masih dibilang lulusan Akuntansi *cuihh*).

Ini ceritanya saya baru belajar lho dan ingin berbagi, jadi kita sama-sama belajar yaaaa....


Mungkin ada yang pakai cara lain utnuk menghitung harga jual produk? Bisa komen sebagai input and pembelajaran kita semua ^^




Friday, June 8, 2012

My Headband Inspirator : Myra Callan

I LOOOOVE Flowers! Ruffles! Laces! Pearls! Eeeeek!

Siapa coba yang nggak?

Saya mulai serius menjalani bisnis ini berkat foto yang saya temukan di Mr. Google:

Twigs & Honey Headpiece

Headpiece yang cantik ini dibuat oleh Twigs & Honey, yang khusus membuat aksesoris-aksesoris cantik untuk acara pernikahan dan berlokasi di negara bagian Oregon, USA. Bahan yang diguanakan lebih banyak dibuat dari berbagai kain sutra, pita, bulu-bulu cantik yang semuanya di rangkai begitu indah....ditambah dengan tulle atau veil yang menawan....haaaa...

Siapa sih designernya?

Seperti judul post saya ini, namanya Myra Callan..seorang warga Amerika keturunan mandarin :)
Desiner hebat ini ternyata ga memiliki latar belakang desain sama sekali...!
Dia itu lulusan jusrusan Geografi dan melanjutkan pendidikannya di Enviromental Science. Gubrak! Jauh banget kan?

And then I thought...

Lho...dia aja bisa, kenapa saya nggak? Yang penting punya passsion (and punya modal tentunya. hehehe..)

Akhirnya *cring* ya jadilah Stralight Moonlight :D

Kalau kamu gimana? Punya ga idola yang menginspirasi kamu?


Monday, June 4, 2012

Introducing : Me


I am a working mother, who loves crafting and making jewelry in every spare time at night, when my lovely baby sleeps at night and my hubby has no fuss being ignored ;)

Making jewelry has been a hobby and now a business, just to add a cent or two to the family’s wallet. I tend to make adornments in pastel colors or even the opposite – deep rich colors - that contains flowers, ruffles, laces and pearls. I expose feminism, simple yet elegant pieces, for women, their children and their loved ones. I understand how women express their sincere love to children and people around also. For children, I try to create adorable hairpieces and as safety as possible for their delicate heads.

Each adornment are inspired by people around me - my baby, my hubby, my family, my cousins, my friends, even my boss! Their characteristics are transformed to my pieces, presenting and expressing the simple yet filled with love life. I try to connect with customers with what they feel and love every day, and all cherished in these one of a kind piece adornments which makes them lovelier than ever.


Through this personal blog, I try to share my thoughts and doings, hopefully to add references for others :) I will also try to post my new upcoming products and many things that inspire my projects and also some tutorials if i have the patience to take every pic of it *haha..lazy me*

I hope you all can enjoy what i enjoy


Sweet Regards